Kasino di Kamboja Terancam Tutup


Eksistensi kasino di Kamboja terancam kelangsungan usahanya dengan peraturan pemerintah setempat yang melarang warga lokal untuk bermain di kasino. Lokasi kasino yang berada di perbatasan antara Kamboja dengan Vietnam mengandalkan warga-warga Vietnam untuk bermain di tempatnya.


 The Royal Group milik Titan Raja casino di Bavet mengklaim dirinya bisa menarik penjudi Vietnam antara 500 sampai dengan 1000 orang per hari. Vietnam menjadi pasar terbesar untuk menarik penjudi yang main di kasino di daerah perbatasan Kamboja.

Namun ada hal yang menjadi ganjalan dan mengancam kelangsungan eksistensi kasino di Kamboja. Tok Kimsay, seorang penasihat di kasino mengatakan bahwa akan ada ancaman serius jika Vietnam melakukan perubahan hukum tentang judi. Jika Vietnam pada satu saat memperbolehkan warganya untuk bermain judi di kasino lokal Vietnam, maka pangsa pasar kasino di Kamboja akan habis. Berapapun jarak terjauh antara tempat tinggal dengan kasino, selama masih di dalam negeri, maka penjudi-penjudi Vietnam akan lebih memilih bermain di negeri sendiri jika sudah dilegalkan. Mereka akan mengurangi risiko penculikan dan penyiksaan selama perjalanan dari Vietnam ke Kamboja hanya untuk bermain kasino.

Jika benar-benar terjadi perubahan hukum di Vietnam mengenai legalisasi penjudi lokal yang diperbolehkan main, maka Kamboja juga harus meninjau kembali hukum yang berlaku dan bahkan harus melegalisasi pemain lokal main di kasino mereka. Dengan adanya legalisasi ini juga kemungkinan besar akan mengundang investor asing membuka kasino di Kamboja dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kamboja.

Hukum mengenai judi untuk warga lokal sebenarnya sudah pernah dicoba untuk dibahas oleh pemerintah, namun hal ini langsung ditolak oleh pernyataan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, yang mengatakan bahwa kasino di Kamboja tetap terlarang bagi warga Khmer (Kamboja).

0 comments: